Selasa, 15 Oktober 2019

Perasaan ini pernah tergelincir.

(2019)

Baru saja mengakhiri bulan Maret, tiba-tiba saya tergelincir pada perasaan seseorang. Saya baru menyadari bahwa ia berjuang untuk akhirnya bisa menjadi kekasih saya. Kami jadian saat April sedang awal-awalnya, sebagai hadiah untuk hari kami yang bahagia itu Ia pun menulis tentang kisah kami dan dimuat di salah satu portal yang keren di negara ini. Ia menulis tentang kami beberapa kali, ada satu tulisan yang kami pikirkan bersama dan itu dimuat juga.

Saya rasakan hari-hari saya berjalan dengan baik, komunikasi lebih sering lewat chating WA dan video call jika sedang rindu-rindunya. Saya pun tulus sama relasi itu. Sampai pada suatu sore di bulan April, saya begitu merindukan dia. Bagaimana tidak saya katakan bahwa saya sedang tergelincir di relasi itu?

Singkatnya, saking saya merindukan dia saya ke satu tempat untuk berdoa. 
Saya ingat saat itu saya juga minta agar diberikan petunjuk apakah dia layak untuk perasaan saya yang tulus ini atau tidak. Daripada saya menaruh harapan yang semakin lebih kan ke dia?
Kembali ke perasaan melow saya ini, saya menghubungi dia lewat video call dan bilang saya baru selesai doa dan mengatakan betapa saya ingat pada saat itu. Kenapa kita memulai relasi ini saat kita berjauhan?
Hari-hari kita pakai untuk berbagi cerita dan impian.


Kamu pulang dan pertemuan kita di kota ini seringkali tak terduga.
Agustus tahun ini saya patah hati tapi tetap kalem, tetap baik-baik saja sama kamu dan orang-orang.
Yang patah kan hati saya, bukan inner beauty saya.
Kisah kita selesai. Relasi kita selesai dan daya tarik kita jalan terusssss.
Terima kasih, selamat menulis yang indah-indah di sini.


Salam


Pemilik Rumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setahun Berdua

                                                  " Selamat merayakan setahun berdua dalam relasi pacaran ini, *ian dan Cici.      Tida...