Perasaan hangat itu kembali,
ia berada di balik kemudi
dan saya mendampinginya
dengan mesra dan hangat.
Memegang saku sweater hitamnya
saat berkendara, bercanda,
kontak mata, foto berdua dan
harapan kecil dalam hati.
Apa kau pernah berpikir itu akan terbalas?
Pernah. Setidaknya itu ada dipikiran.
Saya ingat kamu malam ini,
mungkin dimalam-malam berikutnya,
hangat saja saat mengingat kamu,
mengingat tanpa ingin dibalas,
tanpa ingin kamu tahu.
Saya ingat kontak mata kita,
suara kamu,
potret kita
dan kita.
Gereja itu masih ada. Di depan pintunya pernah kita
foto berdoa. Kamu pegang hp dan saya kaku disebelahmu.
Cici.
Jumat, 03 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Setahun Berdua
" Selamat merayakan setahun berdua dalam relasi pacaran ini, *ian dan Cici. Tida...
-
Saya memilih merayakan ulang tahun saya dengan duduk di kafe seorang diri, memesan minuman dan makanan yang saya inginkan untuk merayak...
-
Sedikitnya, saya ini "pluviophile" Zaman saya kecil, sepupu dan saya sangat menyukai hujan. Semua keseluruhan hujan yang muncul p...
-
Masih seperti malam-malam sebelumnya, bahkan ini sudah menjadi rutinitas saya yakni memakai kaus kaki. Saya selalu memastikan punya kaus k...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar